search google

Rabu, 11 Juni 2008

JAWABAN EVALUASI AKHIR SEMESTER DENGAN E-LEARNING

1.1 a.aktivasi sistem operasi prosedur nya sebagai berikut:
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
• Menghidupkan PC.
• PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
• PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
• PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
• Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
• Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
• Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
• Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
• Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
• Pengecekkan prosedur shutdown.
b.aktivasi program aplikasi prosedurnya sebagai berikut :
• Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
• Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
• Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
• Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.

2.

Kode Beep AWARD BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

1 beep pendek

PC dalam keadaan baik

2

1 beep panjang

Problem di memori

3

1 beep panjang 2 beep pendek

Kerusakan di modul DRAM parity

4

1 beep panjang 3 beep pendek

Kerusakan di bagian VGA.

5

Beep terus menerus

Kerusakan di modul memori atau memori video

Kode Beep AMI BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

1 beep pendek

DRAM gagal merefresh

2

2 beep pendek

Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)

3

3 beep pendek

BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.

4

4 beep pendek

Timer pada sistem gagal bekerja

5

5 beep pendek

Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor

6

6 beep pendek

Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik

7

7 beep pendek

Video Mode error

8

8 beep pendek

Tes memori VGA gagal

9

9 beep pendek

Checksum error ROM BIOS bermasalah

10

10 beep pendek

CMOS shutdown read/write mengalami errror

11

11 beep pendek

Chache memori error

12

1 beep panjang 3 beep pendek

Conventional/Extended memori rusak

13

1 beep panjang 8 beep pendek

Tes tampilan gambar gagal

Kode Beep IBM BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

Tidak ada beep

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

2

1 beep pendek

Normal POST dan PC dalam keadaan baik

3

beep terus menerus

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

4

Beep pendek berulang-ulang

Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang

5

1 beep panjang 1 beep pendek

Masalah Motherboard

6

1 beep panjang 2 beep pendek

Masalah bagian VGA Card (mono)

7

1 beep panjang 3 beep pendek

Masalah bagian VGA Ccard (EGA).

8

3 beep panjang

Keyboard error

9

1 beep, blank monitor

VGA card sirkuit



3.pertama pada saat komputer booting tekan tombol DEL atau F2 pada keyboard,kemudian pilih penu boot secuance dengan menggunakan tombol arah pada keyboard,dan tekan enter setelah itu cari first boot dan rubah menjadi cd rom dengan menekan tomol - dan + atau tombol arah.dan rubah pula second boot ke HDD 0,setelah itu tekan F10 untuk mengsave hasil konfigurasi

4.prosedur instalasi jaringan
a.Alat dan bahan
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
b) Kabel dan konektor
c) Cramping tools
d) Switch/Hub
b.Prosedur instalasi jaringan
Periksa semua kabel penghubung pada komputer.dan HUB.
Pasanglah konektor pada kabel UTP.
Hubungkan antara komputer-komputer yang ada (bisa langsung antar 2 komputer atau melalui HUB). Lihat kembali kegiatan belajar 2!
Hidupkan masing-masing komputer (dan juga hub) dengan menekan saklar pada komputer, jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika saklar dalam keadaan on.
Setelah booting windows selesai berikan nama komputer secara unik (identifikasi komputer dalam jaringan)!
Selanjutnya konfigurasikan NIC anda!
Lakukan penginstalan protocol jaringan!
Konfigurasikan TCP/IP anda!
Berikan IP Address pada komputer anda!
Ulangi Langkah 5-9 untuk setiap komputer yang ada pada jaringan!
Ujilah TCP/IP anda menggunakan instruksi ipconfig!
Ujilah koneksi komputer anda dengan jaringan dengan ping!
Cobalah lakukan komunikasi dengan komputer lain dalam satu jaringan!
Jika telah selesai, matikanlah komputer dengan benar!

5

Hukum Pascal menyatakan bahwa Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar[1].

Perbdedaan tekanan karena perbedaan kenaikan zat cair diformulakan sebagai berikut:

 \Delta P =\rho g (\Delta h)\,

dimana, dalam SI unit,

ΔP adalah tekanan hidrostatik (dalam pascals), atau perbedaan tekanan pada 2 titik dalam sekat yang berisi zat cair, karena perbedaan berat antara keduanya;

ρ adalah kepekatan zat cair (dalam kilogram per meter kubik);

g adalah kenaikan permukaan laut terhadap gravitasi bumi (dalam meter per detik pangkat 2);

Δh adalah ketinggian zat cair diatasnya (dalam meter), atau perbedaan kenaikan antara 2 titik pada sekat yang berisi zat cair.

Rabu, 04 Juni 2008

PERAKITAN PC
Urutan Perakitan PC
Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.
Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukan setting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya.
2.
Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik!
3.
Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya
4.
Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card.
5.
Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :


6.
Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk
7.
Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card
8.
Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard
9.
Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :


10.
Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS
11.
Siapkan Startup Disk atau Bootable CD
12.
Install Operating Sistem
13.
Install driver-driver untuk hardware.
Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan.
Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X RatioDengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan :
Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut :

JP 1
FSB
1-2
25 Mhz
1-3
50Mhz
2-3
100 Mhz
JP 2
Ratio
1-2
2 X
1-3
2,5 X
2-3
4 X

Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.
OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Secara prinsip proses partisi adalah sebagai berikut :
C:\
Primary
D:\Logical 1
E:\
Logical 2
Extended
Contoh Peta Partisi Harddisk
Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :
1.
Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0
2.
Siapkan Bootable CD atau Startup Disk.
3.
Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting
4.
Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting
5.
Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS.
6.
Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk.
7.
Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32
8.
Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan.
9.
Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem.
10.
Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows

Rabu, 28 Mei 2008

Article

Belajar Tipu Muslihat Virus dan Pencegahannya

Beberapa saat yang lalu penulis bertemu dengan seorang teman yang sedang mengalami masalah yaitu laporan tugasnya terinfeksi virus. Penulis melihat bahwa anti-virus yang dipakai teman saya cukup up-to-date namun ia tidak dapat mendeteksi virus tersebut. Setelah beberapa lama teman saya bercerita bahwa ia termakan tipu muslihat virus : dokumennya berikon ala dokumen Word. Selain cerita diatas penulis secara pribadi sering menjumpai masalah serupa dimilis-milis. Berikut penulis akan memaparkan sedikit tips untuk beberapa mencegah kita termakan muslihat virus baru yang belum terdeteksi anti-virus.

Article

Tutorial Web Design dg Adobe Photoshop #1

Ada banyak software yang dapat digunakan untuk membuat bentuk web yang “keren” dan profesional. Bentuk interface web sangat mempengaruhi sudut pandang user terhadap situs kita.

Memang, untuk membuat sebuah “image” situs yang bagus tidaklah mudah. Perlu keterampilan dalam memadukan antara seni dan konsep. Meskipun sudah paham tentang konsep pembuatan web, namun jika tidak diimbangi dengan jiwa seni maka situs tersebut akan menjadi biasa saja. Begitu pula sebaliknya.

Nah,.. pada artikel ini akan dibahas secara tutorial bagaimana membuat sebuah bentuk situs yang profesional. Mulai dari cara membuat dokumen baru, interface, button, teknik slice, hingga menyimpan sebuah halaman web dengan Adobe Photoshop.

DOWNLOAD ARTIKEL LENGKAP (PDF):
  1. Teknik Membuat Web Profesional dengan Photoshop - 1
DOWNLOAD SOFTWARE PENDUKUNG:
  1. Acrobat PDF Reader
  2. Download Full ArchiCAD Free Student & Teacher Version in your language with Tutorials!
  3. Visual Basic 6.0 Codes Find Solutions for your Business. Free Reports, Info & Registration!
ARTIKEL LAIN YANG BERHUBUNGAN:
  1. Tutorial Adobe Photoshop 7
  2. Teknik Seleksi Photoshop CS
  3. Multimedia Instructional Design - 1. Photoshop Basic
  4. Harus Lebih Bertanggung Jawab
  5. Membuat Web Photo Gallery Dengan Adobe Photoshop CS3
  6. Menguasai Adobe Photoshop 7.0
  7. Konsep Dasar Membuat Web
  8. Cepat Mahir Adobe Photoshop 8.0
  9. Tutorial Adobe Premiere Pro
  10. Pemrograman ASP.NET Database dengan VB.NET